Alur Kerja Tata Cara Berorientasi Objek
Activity diagram menunjukkan beberapa keuntungan terhadap pengguna,anatara lain sebgai berikut:
- mendemontrasikan logika adari suatu algoritme
- menggambarkan langkah langkah yang dilakukan dalam sebuah diagram use case
- menggambarkan proses bisnis atau alur kerja diantara pengguna dan tata cara
- menyederhanakan dan memajukan banyak sekali proses dengan cara mengklarifikasi use case yang komleks
- memodelkan elemen bagian arsitertur perangkat lunak ,seperti fungsii metode,atau operasi.
Kebutuhan Sistem Berorientasi Objek
Untuk mengetahui keperluan tata cara berorientasi objek, maka perlu dijalankan analisis. Analisis yang dimaksudkan sebagai berikut:
Analisis adalah Penguraian suatu pokok atas banyak sekali bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagi an untuk menemukan pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Studi dari suatu urusan dengan cara memilah-milah urusan tersebut sehingga mampu diketahui dan dievaluasi, sebelum diambil langkah-langkah-langkah-langkah tertentu.
Agar keperluan metode mampu diketahui, perlu dipakai suatu tata cara dalam analisisisnya. Metodologi yakni cara sistematis untuk mengerjakan pekerjaan analisis dan desain. Dengan metodologi, pihak yang membangun suatu tata cara mampu mempersiapkan dan mengulangi pekerjaan di lain waktu. Metodologi menetralisir kesalahpahaman dan menghilangkan perbedaan notasi untuk suatu hal yang sama. Metode yang dipakai harus sesuai dengan keperluan aplikasi yang hendak dibangun. Selain itu tata cara juga mesti gampang digunakan dan dikenali oleh pengembang perangkat lunak. Metodologi orientasi objek yang dipakai dalam analisis berorientasi objek antara lain:
A. Metode Booch
Dikenal dengan nama Metode Desain Object Oriented. Metode ini menyebabkan proses analisis dan rancangan ke dalam empat tahapan yang iteratif (dapat berulang), yakni kenali kelas-kelas dan objek-objek, kenali semantik dan relasi objek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi.
B. Metode Rumbaugh (Object Modelling Technique – OMT)
Metode ini berdasarkan pada analisis teratur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama dalam metodologi ini yakni analisis, rancangan sistem dan rancangan objek, dan implementasi. Keunggulan tata cara ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep object oriented.
C. Metode Jacobson (Object Oriented Software Engineering – OOSE)
Metode yang mengandung elemen-unsur dari Object Oriented yang lain. Metode ini memberi penekanan lebih pada use-case. OOSE memiliki tiga tahapan ialah menciptakan model requirement dan analisis, desain dan implementasi, dan model pengujian (tes model). Keunggulan metode ini yakni mudah untuk dipelajari sebab mempunyai notasi yang sederhana, mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa software.
D. Metode Coad dan Yourdon
Metode ini didasarkan pada pemodelan Object Oriented dan entity-relationship. Metode ini mempunyai perancangan yang berkonsentrasi pada empat komponen adalah Problem domain componet, Human interaction componet, Data management component dan Task management component.
E. Metode Wirfs-Brock
Responsibility Driven Design/-Class Responsibility Collaboration (RDD/CFC) Metode ini diarahkan pada rancangan, namun sangat memiliki kegunaan untuk menimbulkan ilham dalam tahap analisis. Keunggulannya adalah gampang dipakai, metode ini juga mengidentifikasikan hirarki kelas dan subsistem-subsistem.
F. Metode Shlair-Mellor Object Oriented Analysis/Design (OOA/D)
Metode yang menggunakan teknik pemodelan berita tradisional yang menerangkan entitas dalam sistem, memakai state diagram untuk memodelkan kondisi (state) entitas, menggunakan data flow diagram untuk memodelkan alur data dalam tata cara. Metode ini menciptakan tiga jenis model ialah: information model, state versi dan process model. Keunggulan tata cara ini yaitu dalam menatap dilema dari sudut pandang yang berbeda, mudah dibentuk (dikonversi) dari sistem struktural.
Posting Komentar untuk "Alur Kerja Tata Cara Berorientasi Objek"